Miris
rasanya melihat media sekarang, terutama media sosial. Pemberitaan buruk
semakin banyak, hoaks berada di setiap cela, cacian bahkan kata-kata negative
semakin hari semakin banyak dan berbagai hal lainnya yang mudah diakses. Tapi dari
sekian banyak hal yang paling membuat saya merasa tidak baik adalah foto
ataupun video anak-anak yang di ‘upload’ seenaknya oleh berbagai pihak termasuk
orang tua mereka.
![]() |
Mungkin
di negeri ini tidak ada aturan tetulis tentang ‘unggah-mengunggah’ tapi
seharusnya sebagai seseorang yang menggunakan teknologi terkini menjadi cerdas
sebelum mengungah adalah hal ‘mutlak’.
Contoh
singkatnya seperti beragam kasus yang sering saya lihat di media sosial. Banyak
akun miliki orang dewasa memajang foto anak kecil tanpa pendamping. Saya tidak
bilang itu salah ataupun benar, karena sampai sekarang belum ada hukum yang
menyatakan bahwa itu salah maupun benar. Tapi jika dilihat dari logikannya
seperti ini ‘kadang kala jika kita berfoto dengan teman sendiri dan mengupload foto tersebut di media sosial
lalu teman kita tidak suka maka jalurnya ada dua “menghapusnya” atau
“membiarkannya” dengan resiko teman kita marah’.
Bagaimana
dengan anak-anak?
Jika
yang mengupload adalah orang tua mereka, sanak saudara mungkin masih bisa
dihapus jika orang tuanya tidak suka anaknya di pajang di media sosial. Yang jadi
masalah adalah jika dipajang oleh orang yang tidak dikenal dan disebar luaskan
tanpa permisi. Tentu hal ini memicu beragam hal, mulai dari hal-hal positive ataupu
negative.
Ada
masalah yang lebih lucu menurut saya, awalnya saya berpikir hal ini wajar tapi
setelah lambat laun saya berpikir. Hal ini bener-benar merugikan. Pernah kalian
melihat suatu iklan berbentuk “CSR”! Bagaimana jika iklan tersebut mengambil
wajah anak-anak tanpa izin terlebih dahulu? Apalagi jika brand tersebut adalah
brand yang tidak ada hubungannya dengan dunia anak-anak? Mungkin akan banyak
pendapat baik maupun buruk.
Saya
tidak bilang ini baik atau buruk, tergantung sudut pandang yang bisa kita galih.
Tapi yang jadi masalah adalah masyarakat Indonesia lebih banyak yang berpikir negative
dari pada positive-nya menuru saya. (lihat saja tulisa-tulisan tidak betulang
di IG)- Salah satu brand “Rokok memajang wajah anak-anak di video CSR mereka
dan menurut info yang saya dapat waktu diskusi singkat dengan Yayasana Lentera
Anak, di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, wajah-wajah anak
iu diambil tanpa izin terlebih dahulu terhadap orang tua mereka. Saya tidak
tahu hal ini benar atau salah tapi jika dilihat dar sudut pandang saya sebagai
orang awam, seharusnya video dari brand rokok, sama sekali tidak boleh
mengambil wajah anak-anak sebagai latar mereka, apapun alasanya.
Kenapa?
Karena
pemikiran saya disetujui oleh Psikolog Lizi Marielly yang menyatakan bahwa
memori manusia tidak pernah mati. Suatu saat ingatan itu dapat kembali dan menjadi
pemicu yang baik ataupun buruk, tergantu apa yang mereka ingat. Maksudnya jika
nama rokok itu tercantum jelas di sekitar anak-anak, akan mempermudah mereka
untuk tahu bahwa zat berbahaya itu bisa dikonsumsi saat mereka dewasa dan yang
mereka ingat adalah nama brand tersebut.
Waduh Mba... aku jadi berhati-hati nih kalau mau memasang foto anak di media sosial, memang ya sebaiknya dilihat dulu, dipikir dulu apakah tepat memajang foto anak di media sosial, apalagi kalau berkaitan dengan brand tertentu, seperti rokok....
BalasHapusThanks for sharing mba...
Memez
Produk rokok, pintar sekali mengambil celah ptomosi. Orang jadi bias, dg nama merk rokok yg identik dg kegiatan baik olahraga atau event musik.
BalasHapusOrangtua punya PR lebih, menyadari hal ini sedini mungkin.
Aku sepakat soal brand rokok/minuman keras ga boleh pasang gambar anak.
BalasHapusIni self reminder juga buat orang tua. Biasanya aku selalu minta persetujuan sebelum posting foto anak.
Untuk mengupload sesuatu ke sosial media terutama foto memang harus berhati-hati yah.
BalasHapusMemang harus hati-hati kalau pasang foto anak. Bahkan foto anak sendiri aja ada aturan tak terulisnya. Apalagi anak orang lain.
BalasHapusAgak dilema juga saat posting foto anak2 di sosmed ya. Mudah2an ada aturan yg jelas utk hal tsb
BalasHapusaq setuju silvi kalau kita jangan terlalu banyak memasang wajah anak di media sosial, tapi kadang yah orang tua tuh tidak selalu berfikir panjang efek dari memasang wajah anak sendiri di media sosial yang kemungkinan juga bisa di salah gunakan oleh pihak lain.
BalasHapusaq pun sampai saat ini masih sering memposting foto-foto anakku di ig tapi aq batasi frekuensinya dan hanya memposting fotonya dengan kondisi yang sopan, karena banyak orang tua yang dengan santai pasang foto anak perempuan pakai baju renang, atau yang bayi tidak berpakaian yang justru bisa di salah gunakan oleh orang lain.
Waduh ngeri banget ya klo wajah anak-anak dijadikan materi iklan rokok
BalasHapusTapi memang, memajang wajah anak di medsos seperti pedang bermata dua sih
Harus benar-benar berhati-hati kita ya. Semoga anak-anaka kita semua terlindungi
Aku masih dalam tahap diskusi nih sama pak suami. Kalo punya anak nanti, bakal kami keep sendiri atau boleh masuk media sosial. Terutama pas dia masih bayi-balita gitu sih. Kalau udah remaja tentu udah bisa memilih sendiri ya...
BalasHapusMasalah memajang poto anak sik emang dilakukan banyak media.. hukum yg mengatur soal pasang poto anak emang lemah sik.. temen ku di jepang pernah cerita kalo poto anak di post orang di internet maka yang nge post bisa kena hukuman.. setegas ituuu
BalasHapusKadang jadi dilema ya mbak kalau pasang foto anak di medsos. Ada positif dan negatifnya. Jadi kalau menurutku sih kudu bijak aja masang foto anak di medaos.
BalasHapus